Setelah kesuksesan yang didapat dari retrofit kampus yang sebelumnya, SES menjalankan kontrak dengan UMN untuk merancang bangunan kampus baru yang hemat energi dan biaya. Bangunan kampus baru ini dirancang oleh SES dengan menghemat sampai dengan 49% energi dibanding rata-rata penggunaan energi pada kampus lainnya. Karena itu kampus baru UMN berdiri di peringkat satu Bangunan Hemat Energi oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, serta dinobatkan juga sebagai “The Most Energy Efficient Building in South East Asia” pada tahun 2013 oleh ASEAN.
SES mengaplikasikan sistem pendinginan pasif, rancangan ventilasi alami, dan konsep penerangan natural yang inovatof untuk menjadikan UMN sebagai bangunan kampus pertama di Indonesia yang hemat energi dan efisien. Desain tersebut dirancang menggunakan alat modelling terdepan untuk menentukan beban pendinginan, teknologi pendinginan yang tepat, serta kapasitas untuk bereaksi terhadap sinar matahari. Selain mengurangi jejak ekologi dari bangunan tersebut, strategi rancangan SES menghasilkan kombinasi temperature yang memberikan kenyamanan, sirkulasi udara yang segar, serta pencahayaan natural yang berpotensi meningkatkan kesehatan dan produktivitas dari mahasiswa dan karyawan kampus UMN.
SES melakukan audit energi pada bangunan kampus lama dan mengawasi proses retrofit bangunan tersebut. Untuk memangkas biaya dan meningkatkan efisiensi energi, SES memantau peningkatan mutu teknologi penerangan dan motor, serta merancang sistem ventilasi pasif terdepan dan strategi-strategi pendinginan lainnya. Total penghematan energi akhirnya melampaui 22% dari sebelumnya, mengembalikan investasi awal hanya dalam jangka waktu 2 tahun.